Kado terindah dari Ramadhan #2

Sore ini gerimis membasahi kota yang terkenal dengan julukan kota hujan itu. Beruntung aku dan Rani tiba lebih awal di Taman Baca. Setelah selesai kuliah tadi, aku dan Rani memang langsung pergi ke Taman Baca, karena hari ini ada jadwal kelas menggambar bersama anak-anak. Taman baca ini juga tidak jauh dari kosan ku dan Rani. Aku dan Rani adalah salah dua orang relawan di taman baca sekaligus pendiri taman baca ini. Saat ini sudah ada sekitar 30 anak yang bergabung dan 10 mahasiswa yang bergabung menjadi Relawan dari beberapa universitas di bogor. Kami memang sangat gencar mensosialisasikan taman baca ini, mengajukan proposal kemana saja untuk mendapatkan bantuan dana, termasuk bangunan yang kami pakai untuk taman baca ini merupakan bangunan berbentuk rumah milik salah seorang warga yang mau berbaik hati menghibahkannya kepada kami untuk digunakan sebagai tempat taman baca sejak satu setengah tahun yang lalu. Beginilah kesibukan ku setiap hari, selain kuliah, aku menghabiskan banyak waktu ku di Taman baca. Membacakan buku-buku cerita untuk anak-anak, sampai membimbing mereka belajar dan mengerjakan PR sekolah mereka. Sangat menyenangkan bisa hadir dan bergaul bersama mereka. Aku tidak memiliki kecerdasan yang tinggi di bidang science dan bukan juga aktivis yang belakangan ini selalu identik dengan status mahasiswa. Tapi aku senang dengan kegiatan-kegiatan sosial dan anak-anak. Ya, aku memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi. Maka berangkat dari kegemaran ku itulah akhirnya lahir taman Baca ini, tentunya dibantu oleh Rani dan beberapa teman. Taman baca ini masih akan tetap hidup sampai tiga tahun kedepan, dan akan semakin berkembang pesat beberapa tahun setelahnya.

Leave a comment